O
...Oleh : Bagus Aryo Wicaksono
Jogjainside.com,Jogjakarta – Potensi gempa 8,8 SR dan tsunami setinggi 20 meter yang diprediksi terjadi di sepanjang Selatan Pulau Jawa mendapat berbagai reaksi dari warganet.
Prediksi tersebut sebelumnya disampaikan oleh Alhi tsunami dari Badan pengkajian Penerapan Teknologi ( BPPT) Wijokongko, kepada pers di Jogjakarta, Rabu (17/7).
Dalam keterangan persnya, Ia menyampaikan perkiraan terjadinya gempa dan tsunami besar tersebut bisa terjadi mulai dari wilayah Cilacap hingga Jawa Timur.
“Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8, “ katanya.
Gempa dengan magnitudo cukup besar tersebut juga berpotensi menyebabkan munculnya gelombang tsunami.
Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.
Gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.
“Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain,” katanya.
Beragam reaksi pun muncul dari pengguna internet, banyak dari mereka bahkan mengatakan kabar ini adalah hoaks. Namun banyak juga yang mengatakan hal ini adalah prediksi yang harus dijadikan sebagai langkah antisipasi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kabar ini sendiri banyak dishare oleh warganet di berbagai grup yang ada di Facebook sehingga menimbulkan beragam reaksi.
“Awas ojo gawe hoax lho.. Iso iso malah keno masalah..,” tulis seorang warganet Darius Frediyanto Pilipus.
“Infonya bermanfaat … Entah akan terjadi kapan hanya Allah SWT yang tau…kita sebagainya hambanya tugasnya hanya kita sama2 perbaiki amalan2 kita.” Tulis Riya Anjarwati.
“Ini ilmu bukan ramalan.. sudah seharusnya kita belajar dari negeri jepang. Yang tidak mengabaikan kondisi alamnya. Sudah resiko kita tinggal di negara rawan bencana. Yg kita perlu itu tanggap, siaga, sadar pentingnya mitigasi bencana. Ada himbauan seperti ini seharusnya diterima. Ini bukan menakut2i tapi biar waspada. Sepertinya kita memang belum siap dgn kenyataan tinggal di negara dgn cincin api yg gunung api aktif nya saja jumlahnya ratusan, dgn laut yang mengelilingi pulau.” Tulis Delima Lestari dengan bijak.
“Mungkin ini imbauan. Agar berhati hati. Karna gempanya tidak bisa diprediksi hari dan jam berapa.” Tulis Iskandar.
“Info itu bagus sebagai peringatan tapi jangan lantas dijadikan bahan hoax atau isu gak jelas. Satu hal yang perlu diketahui, GEMPA BUMI TIDAK BISA DIPREDIKSI!!! TSUNAMI TERJADI JIKA ADA GEMPA BUMI LEBIH DARI 6 SR ATAU DARI GUNUNG BERAPI DI TENGAH LAUT SEPERTI TSUNAMI SELAT SUNDA PADA TAHUN LALU TERJADI KARENA ERUPSI GUNUNG ANAK KRAKATAU DI TENGAH SELAT SUNDA. INGAT, TSUNAMI TIDAK MUNGKIN ADA TANPA DITANDAI GEMPA BESAR ATAU LETUSAN GUNUNG BERAPI DI TENGAH LAUT. KALAU ANDA MASIH NGEYEL, TSUNAMI BISA TERJADI TANPA SEBAB APAPUN, MUNGKIN ANDA KEBANYAKAN NONTON FILM 2012.” Kata Heru Prasetyo. (Sug)