WowKeren - Masalah terbaru yang tengah dihadapi Indonesia adalah soal harga bahan pangan yang cenderung tidak stabil. Setelah harga ayam yang anjlok di pasaran sampai membuat peternak "membanting harga" ayam hidup, kali ini giliran petani garam yang terkena imbasnya.
Dilansir dari Medcom edisi Rabu (3/7), petani garam di Cirebon, Jawa Barat mengaku tidak bisa menjual ribuan ton garamnya. Padahal ribuan ton garam ini tak hanya dari hasil panen terbaru tetapi juga dari simpanan sisa panen tahun lalu.
Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti pun mengungkapkan rasa prihatinnya lewat sebuah cuitan di Twitter pribadinya, @susipudjiastuti. Ia juga melampirkan tautan berita terkait keluhan para petani garam yang kesulitan menjual produk mereka.
"Ribuan Ton Garam Petani Cirebon Belum Laku," tulisnya dan menyertakan beberapa emoticon menangis.
Cuitan yang diunggah pada pukul 10.23 WIB ini langsung mendapat ratusan komentar dari warganet. Namun bukannya turut bersimpati, warganet justru sibuk menuntut solusi dari wanita kelahiran Pangandaran ini.
"Jangan cuma posting berita bu.. Baiknya sampaikan dengan solusinya. Supaya masyarakat tau harus bagaimana," cuit @BdgLautan***. "Kalau cuma posting berita begini, takutnya tar ibu dibilang oposisi lagi."
"Silakan buk solusinya gimana , Sebagai ibu Mentri," tulis @ArkanaFahr***. "Lakukan tindakan bu @susipudjiastuti agar para petani2 kita tidak gulung tikar gara2 kebijakan impor dari semua komuditas elemen pertanian," imbuh @SAhmad***.
Beberapa warganet lain justru langsung memberikan saran. Mulai dari saran yang wajar seperti menolak impor garam atau meminta sejumlah menteri terkait diganti. Hingga saran yang nyeleneh seperti tenggelamkan.
"STOP IMPOR GARAM #savepetanigaram," tulis @detektifcona***. "Mentan, Mendag, Menteri Perindustrian dan pihak2 terkait memang udh layak direshufle...," ujar @ArjunaFre***. "HARUS BISA bersaing kualitas garamnya! Dan garam HARUS menggunakan produk lokal...," imbuh @DwiNew***.
"Tenggelamkan aja bu yg suka impor2...kasian petaninya," cuit @WidaLoveK***. "Tenggelamkan garam impor ...," tambah @Kasayan***.
Sebelumnya diberitakan sejumlah harga bahan pangan anjlok di pasaran. Setelah pedagang dan peternak ayam terkena imbasnya, kali ini giliran petani garam.
Petani garam mengaku terpaksa menimbun sampai 50 ton garam karena tidak bisa menjual produk mereka, bahkan ke tengkulak sekalipun. Pasalnya para tengkulak pun tak mampu memasarkan garam-garam tersebut.
" + "
"; //index = Math.floor(Math.random() * ads.length); index = Math.floor(Math.random() * 3); if (index>0) { index = 1; } document.write(ads[index]); if (index==0) { (function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById',lp=d.location.protocol,wp=lp.indexOf('http')==0?lp:'https:'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M284958ScriptRootC300899")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln(""+"dy>"+"ml>");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M284958ScriptRootC300899");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=300899;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src=wp+"//jsc.mgid.com/w/e/webmaster.wowkeren.com.300899.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getUTCDate()+D.getUTCHours();c[ac](s);})(); } else { var script = document.createElement("script"); script.src = "//widgets.outbrain.com/outbrain.js"; document.body.appendChild(script); }