B
...Beritautama.net, BOGOR – Warganet mulai gandrung saut-sautan soal tagar (#)PresidenYangTertukar meskipun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah usai, hingga menjadi tren topik pada Jumat (5/7) malam.
Pantauan Beritautama.net, hingga pukul 22.30 WIB pro dan kontra terhadap tagar tersebut terus bergulir yang justru membuat tren terpopuler di media sosial Twitter.
Berbagai akun berkomentar masih tentang kecurangan Pemilu 2019 yang sempat menjadi sengketa atas gugatan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno ke Mahmakah Konstitusi (MK), namun ditolak pada Jumat (28/6).
Selanjutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan calon urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menjadi pasanga presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2014, pada Minggu (30/6).
“Belum ada sejarahnya hingga saat ini
Kecurangan bisa bertahan
#PresidenYangTertukar,” tulis akun Yundra @yundra83184662.
Ada pula yang berkomentar hanya menunjukkan dukungan terhadap tagar tersebut.
“Walaupun tak komen aku tetep like
#PresidenYangTertukar
#PresidenYangTertukar,” tulis akun MaazDito @KorbanSalfoll.
“Nasib calon abadi, pendukung nya gagal move on part 2 #PresidenYangTertukar,” tulis akun Munandar @munandar_Oisri.
Di sisi lain, akun lainnya menyinggung munculnya tagar diduga dari pendukung paslon 02 Prabowo-Sandiaga yang didunia maya sering dijuluki ‘kampret’ oleh lawannya.
“#PresidenYangTertukar
Sudah kuduga tagar ini pasti milik kaum kampret..,” tulis akun Ultramen gaya @Jojo2512513658
Sementara di lain pihak, akun lainnya berusaha mereda berdebatan dalam komentar pada tagar tersebut.
“Ada apa dengan
#PresidenYangTertukar
#ZarazettiraHinaPesantren
Ya Allah, jadi banyak hal yang kayak begini ????
Jangan mudah kepancing ya netizen, ntar kebakar tuh punggung,” tulis akun Desire @Yogi_gree.
Sekedar diketahui, hingga pukul 22.42 WIB #PresidenYangTertukar telah mendapat 17,9 ribu tweet termasuk dari kalangan politikus nasional seperti Rizal Ramli dan anggota DPD RI Fahira Idris.
Editor: Ayatullah Humaeni
Jangan Lupa Subscribe Berita Utama
