L
...Liputan6.com, Yogyakarta -Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT Senayan Jakarta pada Sabtu, 13 Juli 2019 mendorong Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM meneliti respons warganet di Twitter terhadap peristiwa itu. Penelitian dilakukan merujuk pada data Twitter selama periode 13-16 Juli 2019 dan kemunculan tagar menjadi salah satu indikator dalam menilai reaksi warganet.
"Selain tagar kami juga menggunakan keyword Prabowo dan Jokowi," ujar Trevilliana Eka Putri, Manager Digital Intelligence Lab CfDS, dalam jumpa pers di Fisipol UGM, Jumat (19/7/2019).
Ada 13 tagar yang digunakan untuk pengambilan data, antara lain, #PrabowoJanganTemuiJokowi, #Rek0nsiliasiMbahmu, #RekonsiliasiRasaTerasi, #JokowiPrabowo, dan #03PersatuanIndonesia. Selama periode itu, terdapat 169.238 total cuitan di Twitter yang menyikapi rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo. Sebanyak 71 persen merupakan retweet dan 15 persen original post.
Ia menyebutkan pembicaraan terbanyak terkait Jokowi dan Prabowo terjadi pada Sabtu, 13 Juli rentang waktu mulai pukul 11.00 WIB sampai sebelum pukul 14.00 WIB, yakni lebih dari 9.000 cuitan.
Menurut Trevilliana, temuan ini menunjukkan jumlah orang yang mengunggah cuitan asli tidak banyak, tetapi isu itu menjadi marak di Twitter karena banyak warganet yang melakukan retweet terhadap cuitan akun lain.
Peneliti CfDS, Paska Darmawan, mengungkapkan, tidak semua cuitan menggunakan tagar. Persentase cuitan yang memakai tagar sebesar 66 persen.
"Respons yang muncul ternyata terbagi dua, ada yang mendukung dan ada yang tidak, kebanyakan dari warganet pendukung 01 mendukung rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, sedangkan pendukung 02 lebih kerap meluapkan kekecewaannya dan melontarkan cuitan sentimen," ucapnya.
Simak video pilihan berikut ini: